Sabtu, 30 Desember 2023

Motivasi Dalam Konteks Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan


Nama                                    : Amanda Tiara Prameswari

Nim                                       : 236120900050

Dosen Pengampu                 : Bpk.Tofan Tri Nugroho,S.E.,M.M.

Prodi                                     : Bisnis Digital

Fakultas                                : Bisnis,Hukum dan Ilmu Sosial

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo


 Motivation : Dari Konsep Untuk Aplikasi


Motivasi adalah satu kata untuk menggambarkan proses dalam mencapai suatu tujuan.

Bagaimana seseorang bisa mencapai tujuannya jika tidak memiliki motivasi ? Tentu tidak memiliki arahan dan keteguhan yang jelas dalam prosesnya. Oleh karena itu sebelum mencapai suatu tujuan diharapkan memiliki motivasi terlebih dahulu agar memicu intensitas dalam berusaha meraihnya.

Pada dasarnya tanpa disadari setiap individu sudah memiliki motivasi dalam setiap aspek kehidupannya. Jika ingin punya pendapatan maka akan bekerja, Jika ingin punya ilmu maka akan belajar.

Motivasi tidak hanya diimplementasikan dalam proses suatu individu, dalam organisasi juga perlu adanya motivasi dari setiap anggotanya untuk mencapai tujuan bersama.

Dari gambaran singkat tentang motivasi di atas, Berikut adalah beberapa Teori-Teori yang membahas tentang motivasi :

Teori - Teori Motivasi Klasik 

1.     Teori Motivasi Abraham Maslow : Hierarki Kebutuhan Manusia

Teori Hierarki Kebutuhan Manusia memiliki lima tingkatan pada tingkatan piramida dimana urutan kebutuhan yang terbawah menjadi urutan prioritas pertama yang harus diselesaikan dan dipenuhi.


1)    Physiological Needs

Kebutuhan fisiologi ini mencakup kebutuhan - kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh manusia, seperti makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

2)    Safety Needs

Kebutuhan tingkat dua akan membuat manusia membangun motivasi pada dirinya untuk membangun pelindung demi terciptanya rasa aman dari segi batin dan fisik

3)     Social Needs

Pada kebutuhan tingkat tiga manusia akan berusaha untuk berkenalan dan menemukan orang yang dapat mereka percayai sebagai reencana dalam membangun kolaborasi demi tercapainya tujuan bersama.

4)     Esteem Needs

Kebutuhan pada tingkat empat menyangkut tentang kehormatan. Manusia akan membangun motivasi agar mereka dapat dihormati dan dihargai oleh orang lain, tentu mereka harus mendapatkan gelar, status, baik dalam lingkungan kerja, pendidikan dan masyarakat

5)    Self-Actualization

Pada tingkatan terakhir, manusia memiliki keinginan agar mereka bisa berguna dan dapat diandalkan oleh orang lain. Tingkatan ini cenderung membuat manusia memiliki keinginan untuk menjadi pemimpin, pemangku jabatan penting dari suatu organisasi agar memiliki kekuasaan dan dapat melakukan perubahan.

2.    Teori Motivasi Herzberg : Two factor Theory

Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. 

Kedua faktor itu adalah sebagai berikut :

Motivator Factors

Motivasi seseorang sangat bergantung pada bagaimana motivatornya memberikan sebuah motivasi pada seseorang. Saat sedang bekerja, tentu seseorang memerlukan adanya sebuah dorongan yang datangnya dari orang lain. Dorongan itu tentu akan sangat membantunya untuk tetap termotivasi dan akan meningkatkan performa kerjanya menjadi lebih keras.

Hygiene Factors

Faktor ini tentu menjadi faktor penting yang dapat meningkatkan kepuasan karyawan yang bekerja di suatu perusahaan tertentu. Apabila faktor ini tidak terpenuhi tentu akan membuat karyawan tidak selera dan kehilangan motivasi untuk bekerja karena melihat ruang kerja atau tempat kerja yang tidak nyaman untuk mereka.

3.     Teori Motivasi Douglas McGregor : X dan Y

Teori ini diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi.

Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia.

Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik.

Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

 

Teori Motivasi Kontemporer

Teori motivasi kontemporer melibatkan teori self-determation, teori expectancy dan teori goal-setting.

1)    Teori Self-Determation

Adalah motivasi internal keadaan yang berasal dari dalam diri individu sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan tujuan yang diinginkan.

2)    Teori Expectancy (Harapan)

Menyatakan bahwa kekuatan yang memotivasi individu untuk bekerja dengan giat dalam melakukan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu. Teori ini didasarkan atas :

·        Harapan(expectancy) adalah kesempatan berusaha melakukan kinerja terbaik untuk memberikan hasil dan penilaian yang diharapkan.

·        Nilai(valence) adalah hasil dari seberapa jauh individu ingin imbalan atas hasil yang telah dicapai.

·        Pertautan(instumentality) adalah presepsi individu karena adanya keinginan untuk mencapai hasil sesuai tujuan untuk mendapatkan penghargaan.

3)    Teori Goal-Setting

Adalah teori motivasi yang menjelaskan penyebab individu bertindak dengan menetapkan tujuan.


Penerapan Teori Motivasi dalam Konteks Organisasi

    Dalam konteks organisasi, teori motivasi memerlukan pemahaman untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan tiap individu dalam organisasi. Karena hal ini sangat penting untuk tercapainya tujuan organisasi, penting untuk saling toleransi serta memahami bahwa setiap individu memiliki kekurangan, kelebihan, serta keunikkan masing-masing.

Langkah-langkah yang dapat diterapkan dalam organisasi berdasarkan teori motivasi:

  1. Memberikan penghargaan kepada divisi tertentu yang berhasil mencapai target yang ditetapkan
  2. Memberikan peluang karir bagi semua yang kinerjanya baik tanpa membeda-bedakan
  3. Memberikan arahan atau pelatihan kepada divisi yang kinerjanya kurang dalam mencapai mencapai target
  4. Menciptakan lingkungan sehat dan bersih di sekitar organisasi
  5. Menciptakan persaingan yang sehat dan terbuka pada setiap individu yang ingin berkompetensi dalam organisasi untuk menduduki posisi penting
  6. Terjaminnya lingkungan organisasi yang aman serta nyaman 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar